Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung terjadi untuk membiayai produksi, artinya bila perusahaan
tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya tersebut tidak terjadi.
Besar kecilnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
tergantung pada tingkat produksi. Karena itu biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung termasuk unsure biaya variable.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah
biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode ini. Dalam
biaya overhead pabrik terdapat biaya variable dan biaya tetap. Biaya
overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar
kecil dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan
biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi.
Departemen-departeman yang terkait
langsung dengan Overhead Pabrik, adalah Departemen Produksi dan
Departemen Pembantu. Departemen Produksi adalah bagian yang bekerja
mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Dengan kata lain Departemen
Produksi sebagai bagian yang secara langsung memproses produk akhir.
Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian yang menyediakan
jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses
produksi.
Tujuan pengawasan Biaya Overhead Pabrik
adalah:
- Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
- Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
- Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab
Kapasitas yang
dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik, antara lain adalah:
- Kapasitas Praktis, adalah kapasitas teoritis (yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan.
- Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
- Kapasitas Sesungguhnya Yang diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang akan dating.
Distribusi Biaya
Overhead Pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik tak langsung
departemen kepada departemen-departemen yang menikmatinya. Alokasi
Biaya Overhead Pabrik adalah pembagian Biaya Overhead Pabrik
Departemen Pembantu ke Departemen Produksi, atau dari Departemen
Pembantu ke Departemen Pembantu yang lain dan Departemen Produksi.
Contoh Soal 1:
Perusahaan MAKMUR
merencanakan BOP setahun sebagai berikut:
Departemen Kegiatan Jumlah
BOP
Produksi
1 Pencetakan Rp 10.000.000
Produksi
2 Penghalusan Rp 5.000.000
Jasa
1 Pembangkit listrik Rp 2.000.000
Jasa
2 Bengkel Rp 1.000.000
Rencana pemakaian
jasa dari seksi 1 dan 2
Pemberi
Jasa
Pemakai Jasa Jasa 1 Jasa 2
Departemen Produksi 1 50 % 40 %
Departemen
Produksi 2 30 % 50 %
Departemen Jasa
1 - 10 %
Departemen Jasa
2 20 % -
Seksi Jasa 1 adalah
pembangkit listrik, satuan kegiatannya diukur dengan jumlah KwH dalam
setahun yang direncanakan sebesar 10.000 KwH. Seksi Jasa 2 adalah
bengkel yang dalam setahun bekerja 10.000 DRH.
Atas dasar data
diatas saudara diminta untuk:
- Menentukan persamaan yang berlaku untuk kedua seksi jasa masing-masing
- Menghitung besarnya BOP Neto Seksi Jasa setelah saling memberi dan menerima jasa masing-masing
- Menentukan tariff per KwH untuk seksi jasa 1 dan per DRH untuk seksi jasa 2
Contoh Soal 2:
Jumlah BOP dan
penggunaan jasa departemen jasa pada perusahaan LUHUR adalah sebagai
berikut:
Departemen Budget BOP
Produksi 1 Rp 1.000.000
Produksi 2 Rp 1.000.000
Jasa X Rp 500.000
Jasa Y Rp 500.000
Pemakai Jasa
Pemberi
jasa Produksi 1 Produksi 2 Jasa
X Jasa Y
Jasa X 50 % 40
% - 10 %
Jasa Y 40 % 50
% 10 % -
Hitunglah :
- Hitung BOP masing-masing Departemen Jasa sesudah saling menerima dan memberi jasa
- Htung BOP masing-masing Departemen Produksi setelah alokasi
- Tarif BOP masing-masing departemen produksi untuk setiap satuan kegiatan
Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung terjadi untuk membiayai produksi, artinya bila perusahaan
tidak melakukan kegiatan produksi maka biaya tersebut tidak terjadi.
Besar kecilnya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
tergantung pada tingkat produksi. Karena itu biaya bahan baku dan
biaya tenaga kerja langsung termasuk unsure biaya variable.
Biaya overhead pabrik (BOP) adalah
biaya pabrik selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik periode ini. Dalam
biaya overhead pabrik terdapat biaya variable dan biaya tetap. Biaya
overhead pabrik variable adalah biaya overhead pabrik yang besar
kecil dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi, sedangkan
biaya overhead pabrik tetap adalah biaya overhead pabrik yang besar
kecilnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya volume produksi.
Departemen-departeman yang terkait
langsung dengan Overhead Pabrik, adalah Departemen Produksi dan
Departemen Pembantu. Departemen Produksi adalah bagian yang bekerja
mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Dengan kata lain Departemen
Produksi sebagai bagian yang secara langsung memproses produk akhir.
Departemen Pembantu (Departemen Jasa) adalah bagian yang menyediakan
jasanya dan secara tidak langsung ikut berperanan dalam proses
produksi.
Tujuan pengawasan Biaya Overhead Pabrik
adalah:
- Untuk mengetahui sesuai tidaknya realisasi dengan yang direncanakan
- Untuk mengetahui besar kecilnya biaya overhead
- Untuk menentukan bagian-bagian yang bertanggung jawab
Kapasitas yang
dapat dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran biaya overhead
pabrik, antara lain adalah:
- Kapasitas Praktis, adalah kapasitas teoritis (yakni kapasitas pabrik untuk menghasilkan produk pada kecepatan penuh, tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu) dikurangi dengan kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan intern perusahaan.
- Kapasitas Normal, adalah kemampuan perusahaan berproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang
- Kapasitas Sesungguhnya Yang diharapkan, adalah kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan dapat dicapai dalam periode yang akan dating.
Distribusi Biaya
Overhead Pabrik adalah pembagian biaya overhead pabrik tak langsung
departemen kepada departemen-departemen yang menikmatinya. Alokasi
Biaya Overhead Pabrik adalah pembagian Biaya Overhead Pabrik
Departemen Pembantu ke Departemen Produksi, atau dari Departemen
Pembantu ke Departemen Pembantu yang lain dan Departemen Produksi.
Contoh Soal 1:
Perusahaan MAKMUR
merencanakan BOP setahun sebagai berikut:
Departemen Kegiatan Jumlah
BOP
Produksi
1 Pencetakan Rp 10.000.000
Produksi
2 Penghalusan Rp 5.000.000
Jasa
1 Pembangkit listrik Rp 2.000.000
Jasa
2 Bengkel Rp 1.000.000
Rencana pemakaian
jasa dari seksi 1 dan 2
Pemberi
Jasa
Pemakai Jasa Jasa 1 Jasa 2
Departemen Produksi 1 50 % 40 %
Departemen
Produksi 2 30 % 50 %
Departemen Jasa
1 - 10 %
Departemen Jasa
2 20 % -
Seksi Jasa 1 adalah
pembangkit listrik, satuan kegiatannya diukur dengan jumlah KwH dalam
setahun yang direncanakan sebesar 10.000 KwH. Seksi Jasa 2 adalah
bengkel yang dalam setahun bekerja 10.000 DRH.
Atas dasar data
diatas saudara diminta untuk:
- Menentukan persamaan yang berlaku untuk kedua seksi jasa masing-masing
- Menghitung besarnya BOP Neto Seksi Jasa setelah saling memberi dan menerima jasa masing-masing
- Menentukan tariff per KwH untuk seksi jasa 1 dan per DRH untuk seksi jasa 2
Contoh Soal 2:
Jumlah BOP dan
penggunaan jasa departemen jasa pada perusahaan LUHUR adalah sebagai
berikut:
Departemen Budget BOP
Produksi 1 Rp 1.000.000
Produksi 2 Rp 1.000.000
Jasa X Rp 500.000
Jasa Y Rp 500.000
Pemakai Jasa
Pemberi
jasa Produksi 1 Produksi 2 Jasa
X Jasa Y
Jasa X 50 % 40
% - 10 %
Jasa Y 40 % 50
% 10 % -
Hitunglah :
- Hitung BOP masing-masing Departemen Jasa sesudah saling menerima dan memberi jasa
- Htung BOP masing-masing Departemen Produksi setelah alokasi
- Tarif BOP masing-masing departemen produksi untuk setiap satuan kegiatan
Tabel 1 Anggaran
Bebab Usaha
PT.X Untuk Tahun 2002 (Rp)
Beban Usaha
|
Kw. I
|
Kw. II
|
Kw. III
|
Kw. IV
|
Total
|
Beban Penjualan
Penyusutan alat
|
12.500
|
12.500
|
12.500
|
12.500
|
50.000
|
Komisi
Penjualan
|
10.920
|
16.520
|
13.720
|
13.720
|
54.880
|
Angkutan
Penjualan
|
10.920
|
16.520
|
13.720
|
13.720
|
54.880
|
Gaji penjualan
|
30.000
|
30.000
|
30.000
|
30.000
|
120.000
|
Pemeliharaan
alat
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
20.000
|
Supplies
penjulan
|
4.000
|
4.000
|
4.000
|
4.000
|
16.000
|
Promosi
penjualan
|
10.920
|
16.520
|
13.720
|
13.720
|
54.880
|
Beban penj.
Lainnya
|
6.000
|
6.000
|
6.000
|
6.000
|
24.000
|
Total
beban Penjualan
|
90.260
|
107.060
|
98.660
|
98.660
|
394.640
|
Beban
Adm & Umum
Gaji Pimpinan &
staf
|
20.000
|
20.000
|
20.000
|
20.000
|
80.000
|
Penyusutan alat
|
6.250
|
6.250
|
6.250
|
6.250
|
25.000
|
Supplies kantor
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
20.000
|
Pemeliharaan
kantor
|
4.000
|
4.000
|
4.000
|
4.000
|
16.000
|
Lain – lain
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
5.000
|
20.000
|
Total beban Adm & Umum |
40.250
|
40.250
|
40.250
|
40.250
|
161.000
|
Total
beban Usaha
|
130.510
|
117.310
|
138.910
|
138.910
|
555.640
|
Penyusutan
|
18.750
|
18.750
|
18.750
|
18.750
|
75.000
|
Beban usaha kas (Tunai)
|
111.760
|
128.560
|
120.160
|
120.160
|
480.640
|